Indonesian Channel - Barada di antara gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, Pegunungan Gajah Mungkur dan Gunung Ungaran, dengan ketinggian 450-800 meter dari permukaan laut, Salatiga memiliki keindahan alam dan suhu yang sejuk.
Selain itu, berada pada jalur regional yang menghubungkan kota Semarang dan Surakarta, membuat kota tergolong kecil ini dapat menjadi tempat persinggahan.
Sebagai kota tua, yang memiliki keindahan alam dan berhawa sejuk, Salatiga telah menarik perhatian sejak dahulu, hal ini dapat ditelusuri dengan banyaknya gedung peninggalan Belanda.
Pemerintah saat ini memanfaatkan sejumlah bangunan bersejarah itu, sebagai perkantoran, rumah dinas, dan lainnya.
Dikaruniai alam yang indah, sejuk dan memiliki gedung bersejarah, serta dilengkapi kegiatan ekonomi kreatif yang terus berkembang, Kota Salatiga menjadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi wisatawan.
Saat ini, Kota Salatiga sedang berproses untuk menjadi anggota jejaring Kota Kreatif UNESCO 2023 (UNESCO Creative Cities Network (UCCN).
Pengusulan Kota Salatiga anggota jejaring Kota Kreatif UNESCO 2023, mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Dukungan itu, salah satunya diwujudkan dalam bentuk kegiatan Workshop peningkatan inovasi dan kewirausahaan kabupaten/kota kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia, di Kota Salatiga, yang berlangsung Kamis (14/9/2023).
Seperti diberitakan sebelumnya, pada kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, workshop yang diselenggarakan Kemeparekraf, merupakan bagian dari upaya bersama dalam mendorong penetapan Kota Salatiga sebagai kota kreatif dunia.
Menparekraf juga mendorong para pelaku ekonomi kreatif Kota Salatiga agar terus berinovasi dan berkarya serta membangun jejaring dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.