Indonesian Channel - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kota Yogyakarta dari segi mitigasi kebencanaan, dinilai relatif paling siap, dibanding dengan daerah lain di Indonesia.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, saat seminar hybrid yang diikuti oleh pelaku pariwisata di Yogyakarta, seperti dilansir laman BMKG yang dikutip pada Jum'at (18/8/2023).
"Dari segi mitigasi bencana Provinsi DIY dan Kota Yogyakarta relatif paling siap daripada Indonesia," ungkap Dwikorita.
Dwikorita melanjutkan, seperti gempa, tsunami, ataupun cuaca ekstrim tidak hanya Kota Yogyakarta yang mengalaminya, namun hampir merata di seluruh Indonesia.
"Termasuk sumber daya manusianya, bagaimana mitigasi gempa tsunami lebih siap disini (Yogyakarta)," jelas Dwikorita.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengungkapkan, pihaknya berharap tidak hanya kesiapan dari warga Kota Yogyakarta saja, tapi juga kesiapan mitigasi bencana dari wisatawan yang datang ke Kota Yogya.
"Saya berharap, jangan hanya warga saja, tetapi juga wisatawan yang sedang berada di Kota Yogyakarta menjadi point penting dilakukan mitigasi kebencanaan agar semua siap dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, juga dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara BMKG dengan Ketua DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi (PUTRI) DIY, GKR Bendara.
MoU terkait Penyediaan dan Pemanfaatan Informasi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dalam rangka mendukung kepariwisataan di DIY.
GKR Bendara mengungkapkan, Yogyakarta akan menuju responsible tourism destination.
Menurutnya, penandatanganan MoU ini merupakan bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan dan juga terhadap wisatawan ketika terjadi bencana.
"Yogyakarta selalu ada pengembangan destinasi wisata baru. Harapannya ikut menjadi bagian penanganan wisatawan pada saat bencana, baik wisatawan domestik maupun mancanegara, karena secara prosedur juga penangananya berbeda," tandasnya.
Kegiatan ini merupakan langkah nyata BMKG dalam mendukung program Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di sektor pariwisata.
Selain itu kegiatan ini juga diharapkan mampu memberikan pemahaman bagi pemangku kepentingan terutama di sektor pariwisata agar memiliki langkah mitigasi sesuai dengan karakteristik bencana yang mungkin terjadi, karena setiap lokasi memiliki potensi resiko bencana yang berbeda.
Upaya mitigasi diharapkan mampu meningkatkan nilai dari sebuah tempat wisata, serta meminimalisir resiko korban baik jiwa maupun materil jika terjadi bencana.***