Indonesian Channel - Para Bhante Thudong asal Thailand akan berjalan dari Kantor Kementerian Agama, di Jakarta menuju Candi Borobudur, Jawa Tengah.
Pelepasan keberangkatan 31 Bhante Thudong itu, dilakuksan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Supriyadi, di kantor Kemenag, Jakarta, dikutip dari laman Kemenag pada Jumat (12/5/2023).
Thudong merupakan perjalanan ritual para Bhante yang dilakukan dengan berjalan kaki ribuan kilometer.
Mereka memulai perjalanan, pada 23 Maret 2023, dari Nakhon Si Thammarat Thailand, melewati Malaysia, Singapura, dan tiba di Batam pada 8 Mei lalu.
Sebelumnya, para Bhante Thudong tiba di Kemenag, dan diterima Dirjen Bimas Buddha, di lantai 16 Kantor Kemenag Jalan MH. Thamrin No. 06 Jakarta Pusat.
Supriyadi mengatakan, hubungan antara Indonesia dengan Thailand cukup baik. Sangharaja pernah menyerahkan dua Rupam Buddha untuk vihara di Indonesia .
“Itulah sebagai bukti kelanjutan kerja sama yang baik antara pemerintah Thailand dan Indonesia,” ungkapnya.
Dirjen berharap perjalanan menuju Candi Borobudur berlangsung dengan lancar dalam lindungan para Buddha Bodhisattva.
“Semoga tekad bapak dan ibu semua bisa menjadikan seluruh harapan dapat diraih dan dijadikan sebagai pemahaman atas kita dalam menyambut dan memperingati Tri Suci Waisak," ungkap Supriyadi.
Supriyadi menyebutkan, detik-detik Waisak di Indonesia akan dirayakan pada pukul 10.40 WIB.
"Mudah-mudahan kita dapat melaksanakan dan mendapatkan berkah dari apa yang kita peringati dan kita rayakan,” harap Supriyadi.
Sementara itu, Bhante Dhammavuddho menjelaskan, Thudong merupakan tradisi berjalan yang sudah berlangsung sejak dahulu. Zaman Sang Buddha, belum ada vihara, belum ada tempat tinggal para Bhante. Oleh sang Buddha, para Bhante diberi kesempatan tinggal di hutan, gunung, atau gua.
“Jadi dalam setahun, mereka akan berjalan seperti ini selama empat bulan untuk melaksanakan tradisi ini. Kebetulan karena di Indonesia ada Candi Borobudur, bertepatan Hari Raya Waisak, dan mereka jalan dari Thailand,” terangnya.
Bhante berharap selama perjalananan, mereka melatih kesabaran. Sebab, Sang Buddha mengajarkan bahwa kesabaran adalah praktik dhamma yang paling tinggi.
"Mereka terkena panas, hujan, dan ini juga makan satu hari satu kali dan minuman seadanya,” sebut Bhante.
Mereka menerima Pindapata dari pegawai Bimas Buddha dan pegawai lainnya.
Para Bhante ini, melanjutkan perjalanan dari Kemenag menuju Candi Borobudur dengan melewati jalan raya Bekasi, Cirebon, Semarang dan sampai di Magelang. Mereka akan mengikuti perayaan Waisak 2567 BE /2023 pada 4 Juni 2023.
Perwakilan Manajemen PT. Taman Wisata Candi Borobudur, dan Prambanan, Ratu Boko, Emilia Eny Utari mengatakan agenda seperti ini merupakan sesuatu yang luar biasa.
Menurutnya, perayaan Waisak tahun ini menjadi berbeda seiring kegiatan spiritual Thudong yang baru pertama kali.
“Kami dari manajemen candi tentunya sangat memberikan apresiasi dan nanti pada saat tiba di Candi Borobudur, kami dari Manajemen, Direksi akan menyambut khusus, untuk sekaligus bisa memberikan kesempatan, melakukan puja, naik ke Candi Borobudur," papar Emilia.***