• Kamis, 28 September 2023

Menaker Sebut Empat Tantangan Penurunan Pengangguran

- Rabu, 18 Januari 2023 | 14:44 WIB
Menakaer Ida Fauziah menjadi narasumber pada rangkaian acara Rakernas Kepala Daerah dan forum komunikasi pimpinan daerah di Bogor (Kemnaker.go.id)
Menakaer Ida Fauziah menjadi narasumber pada rangkaian acara Rakernas Kepala Daerah dan forum komunikasi pimpinan daerah di Bogor (Kemnaker.go.id)

Bogor, Indonesian Channel - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, yang menjadi tantangan pada penurunan pengangguran di Indonesia adalah pengangguran yang merasa tak mungkin memperoleh pekerjaan (hopeless of job).

Demikian dikatakan Menaker saat menjadi narasumber dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forum Kordinasi Pimpinan di Daerah (Forkompimda) bertema 'Kebijakan Ketenagakerjaan dalam Pengurangan Angka Pengangguran' di Sentul International Covention Center, Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Menaker menjelaskan, dari total 8,4 juta pengangguran, sebanyak 2,8 juta atau 33,45 persen mengalami hopeless of job. 

Dari 2,8 juta orang pengangguran yang mengalami situasi hopeless of job tersebut, lanjut Menaker, sekitar 76,90 persen berpendidikan rendah atau lulusan SMP ke bawah.

"Jadi karena tingkat pendidikan rendah, mereka tak memiliki harapan untuk memiliki pekerjaan. Ini mengindikasikan tingkat pendidikan mereka tak mampu menyiapkan mereka memasuki pasar kerja, baik pendidikan yang rendah maupun kompetensi mereka," jelas Menaker.

Tantangan kedua  dalam penurunan pengangguran, kata Menaker, adalah  tekanan untuk meningkatkan penciptaan lapangan kerja, khususnya di sektor formal.

Tantangan ketiga adanya nilai budaya kerja baru. "Generasi Y dan Z yang masuk dalam pasar kerja telah membawa nilai-nilai budaya kerja baru. Misalnya nilai work-life-balance, pekerjaan yang bermakna dan worktainment," tegas Menaker.

Lebih lanjut Menaker menyebutkan, tantangan keempat, yakni risiko mismatched (ketidaksesuaian antara supply and demand) akibat digitalisasi. 

Menurut Menaker, digitalisasi mendorong perubahan permintaan keterampilan kerja, pola hubungan kerja, serta waktu dan tempat bekerja yang semakin fleksibel.

Menurut Menaker, kunci mengatasi pengangguran di pasar kerja adalah menciptakan pasar tenaga kerja yang inklusif.  

Menaker menegaskan, untuk menciptakan pasar kerja yang inklusif dan penurunan pengangguran, pihaknya telah membuat kebijakan Active Labour Market Policy (AMLP)***

 

Editor: Akram Marjuki

Tags

Terkini

Menaker: THR Keagamaan 2023 Wajib Dibayar Penuh

Selasa, 28 Maret 2023 | 21:19 WIB
X