• Kamis, 28 September 2023

Percepat Penganan Demam Berdarah, Kemenkes dan Kaukus DPR Luncurkan KOBAR Lawan Dengue

- Senin, 11 September 2023 | 13:15 WIB
Wamenkes, Dante Saksono Harbuwono sebut percepatan dilakukan mengingat karakteristik penularan nyamuk dengue telah berubah (kemenkes.go.id)
Wamenkes, Dante Saksono Harbuwono sebut percepatan dilakukan mengingat karakteristik penularan nyamuk dengue telah berubah (kemenkes.go.id)
Indonesian Channel - Percepat pencapaian target Nol Kematian akibat penyakit demam berdarah (dengue) di tahun 2030 (zero dengue death by 2030), Kementerian Kesehatan bersama Kaukus Kesehatan DPR RI deklarasikan kolaborasi bersama melawan dengue di Indonesia.
 
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, percepatan dilakukan mengingat karakteristik penularan nyamuk dengue telah berubah. 
 
"Jika dulunya nyamuk dengue lebih banyak ditemui saat musim hujan, maka kini apapun musimnya nyamuk dengue tetap bisa ditemukan," ungkap Dante, mengutip laman Kemenkes, Senin (10/9/2023).
 
 
Menurutnya, perubahan inilah yang menyebabkan kasus dengue di Indonesia terus meningkat setiap tahun.
 
''Sepanjang tahun apapun musimnya dengue itu ada. Kita lihat angka-angkanya juga semakin meningkat. Angka kejadiannya sekitar 25.000/100.000 penduduk di tahun 2012 menjadi 52.000/100.000 penduduk di tahun 2022,'' terang Wamenkes.
 
Kenaikan ini, lanjut Dante, tidak hanya terjadi pada kasus dengue, tapi juga terjadi pada kasus kematian. Tercatat, di tahun 2018 case fatality rate sebesar 0,71 persen meningkat jadi 0,86 persen di tahun 2022.
 
Mengantisipasi terjadinya kenaikan kasus yang lebih tinggi, pemerintah telah menggalakkan gerakan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J). 
 
 
G1R1J merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk mengendalikan penyakit vektor di lingkungan rumahnya sendiri.
 
Dante menyebutkan, lewat program G1R1J ini, masyarakat diajak untuk meluangkan waktu 1 menit di jam 10 pagi selama 10 minggu berturut-turut. 
 
"Jadi, program ini pada prinsipnya dari masyarakat untuk masyarakat,'' tegas Dante.
 
Lebih lanjut Dante mengatakan, G1R1J akan diperkuat dengan inovasi pencegahan dan pengendalian dengue seperti vaksin dengue yang telah terbukti efektif dan efisien dalam mencegah DBD. 
 
Saat ini terdapat dua jenis vaksin dengue yang sudah mendapat izin penggunaan dari Badan POM dan telah beredar di masyarakat. Dua vaksin tersebut yakni vaksin Dengvaxia dan vaksin Qdenga.
 
Upaya antisipatif lainnya, adalah memberantas dengue dengan memandulkan nyamuk aedes aegypti menggunakan nyamuk Wolbachia.
 
 
Wamenkes menegaskan, upaya penanggulangan dengue tersebut tidak hanya mengandalkan kemampuan pemerintah saja, melainkan harus dilakukan bersama-sama dengan melibatkan semua pihak sesuai dengan kekuatan di bidangnya masing-masing.
 
''Belajar dari kasus COVID-19, maka ini tidak mungkin jadi program eksklusif Kemenkes saja, melainkan menjadi program inklusif dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat termasuk Kaukus Kesehatan DPR RI,'' ujar Dante.
 
Kolaborasi yang dideklarasi Kemenkes bersama Kaukus Kesehatan DPR RI ini, dinamai KOBAR Lawan Dengue, diluncurkan pada Jumat (8/9/2023) di DPR RI, Jakarta.***

Editor: Akram Marjuki

Tags

Terkini

Kenali Cara Penularan dan Gejala Penyakit Virus Nipah

Selasa, 26 September 2023 | 10:50 WIB

Wamenkes: Semua Orang Indonesia Punya Gen Diabetes

Senin, 18 September 2023 | 17:07 WIB

Keselamatan Pasien Tujuan Utama Pelayanan Rumah Sakit

Senin, 18 September 2023 | 10:16 WIB

Kasus DBD di Jakbar Cenderung Menurun

Kamis, 7 September 2023 | 09:46 WIB

Dukung Pemberian ASI Eklusif, bagi Ibu Bekerja

Selasa, 5 September 2023 | 09:24 WIB

Menko PMK: Limbah Plastik Mengancam Kelestarian Bumi

Senin, 4 September 2023 | 10:38 WIB
X