Indonesian Channel - Presiden Bank Dunia Ajay Banga mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia menurunkan angka stunting, semula berada di angka 31,4 persen pada tahun 2018, menjadi 21,6 persen di tahun 2022.
''Jadi yang saya pelajari dari kunjungan ini adalah tentang semangat sukarela," kata Ajay Banga, saat kunjungan ke Posyandu Kenanga Sepuluh Serdang Kulon, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis (7/9/2023).
Baca Juga: Kasus DBD di Jakbar Cenderung Menurun
Pada kesempatan itu, ia didampingi Menteri Kesehatan Budi Ganadi Sadikin, untuk meninjau kegiatan pelayanan kesehatan primer di masyarakat, mulai dari pemberian imunisasi polio, pengukuran berat dan tinggi badan balita, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) hingga berdialog dengan ibu hamil.
Posyandu ini, lanjut Ajay Banga, bukan hanya tentang pengukuran berat dan tinggi badan, tapi tentang bagaimana upaya para penggiatnya melibatkan para relawan, pemuka agama, dan dan perangkat desa.
"Dan, yang kedua adalah tentang penggunaan teknologi yang membuat ibu-bu datang ke posyandu,'' ungkap Ajay Banga.
Baca Juga: Antisipasi Dampak Polusi Udara pada Kesehatan, Pemprov DKI Siapkan 44 Puskesmas dan 31 RSUD
Selanjutnya, Bank Dunia melalui program Investing in Nutrition and Early Years (INEY) tahap 2 akan memperpanjang durasi dan memperluas cakupan percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Ajay Banga menekankan tentang pentingnya akses kesehatan bagi ibu hamil dan bayi di masa 1000 hari kehidupan pertama, yaitu sejak konsepsi hingga bayi berusia dua tahun. Mulai dari akses terhadap nutrisi, layanan kesehatan, dan pengukuran tumbuh kembang, serta memberikan edukasi untuk peningkatan kesehatan.
Sementara itu, Menkes mengatakan, Ajay Banga ingin melihat implementasi dari pendanaan Bank Dunia, apakah sampai hingga level akar rumput pelayanan kesehatan dasar.
Sementara itu, Bidan Desa sekaligus pembina Posyandu Kenanga Sepuluh Serdang Kulon, Nurfitriana Elphapidi mengatakan pelayanan Posyandu tidak hanya mencakup pemantauan tumbuh kembang anak, tapi sudah dapat memberikan layanan berbagai jenis vaksinasi.
''Berkat bantuan Kementerian Kesehatan untuk vaksinnya sendiri sekarang sudah lengkap. Biasanya ada vaksin yang harus kita dapat dari dokter spesialis anak atau rumah sakit sekarang sudah bisa didapatkan di posyandu. Itu yang membuat antusias warga untuk datang ke posyandu,'' papar bidan Nurfitriana.***