Indonesian Channel - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan berbagai upaya untuk menangani polusi udara beserta dampaknya, yang akhir-akhir ini meningkat.
Untuk penanganan kesehatan masyarakat yang terdampak polusi udara, Pemprov DKI Jakarta, melalui Dinas Kesehatan setempat, menyiapkan 44 Puskesmas kecamatan dan 31 RSUD.
Fasilitas pelayanan kesehatan tersebut, siap melayani masyarakat selama 24 jam.
Untuk itu, Puskesmas telah dilengkapi layanan Poli Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan layanan Pojok Polusi untuk edukasi kepada masyarakat.
Berbagai upaya preventif, promotif, dan kuratif juga dilaksanakan melalui sinergitas dengan berbagai stakeholder.
Seperti di antaranya bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan skrining kesehatan, sosialisasi, dan edukasi terkait polusi udara, lalu sosialisasi dan edukasi kepada Saka Bhakti Husada (SBH) terkait PHBS yang kemudian akan diteruskan sosialisasi dan edukasi tersebut ke sekolah-sekolah oleh Puskesmas dan SBH.
Tenaga Sanitasi Lingkungan di RSUD dan Puskesmas melakukan pengukuran kualitas udara secara indoor di ruang tunggu pelayanan pada fasilitas pelayanan kesehatan dan satu ruang kelas di satu sekolah terdekat.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga melakukan surveilans ketat penyakit respirasi dan melaporkan dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) dan Sistem Informasi Surveilans Penyakit Tidak Menular (SI-PTM) serta melakukan analisis.
Selain itu, untuk pengendalian polusi udara Pemprov DKI Jakarta, telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Pencemaran Udara yang memiliki sembilan ruang lingkup kerja.***
