• Kamis, 28 September 2023

Menko PMK: Limbah Plastik Mengancam Kelestarian Bumi

- Senin, 4 September 2023 | 10:38 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy;  Limbah pastik telah mengancam kelestarian bumi sampai pada titik yang sangat kritis. (kemenkopmk.go.id)
Menko PMK Muhadjir Effendy; Limbah pastik telah mengancam kelestarian bumi sampai pada titik yang sangat kritis. (kemenkopmk.go.id)
Indonesian Channel - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan, limbah pastik telah mengancam kelestarian bumi sampai pada titik yang sangat kritis.
 
Muhadjir menjelaskan, sampah plastik merupakan salah satu limbah yang paling berbahaya dan baru dapat terurai pada ratusan tahun mendatang, termasuk di antaranya adalah sampah mikro plastik. 
 
"Sampah mikro plastik dapat berbahaya karena dapat menyusup ke tubuh manusia melalui alat makan dan minum yang digunakan sehari-hari," ujarnya saat Sosialisasi Pembuatan dan Pemanfaatan Eco-Enzyme, di Aula Heritage Kemenko PMK, seperti pada laman kemenkopmk.go.id yang dikutip pada Senin (4/9/2023).
 
 
Sosialisasi Pembuatan dan Pemanfaatan Eco-Enzyme itu, bertajuk; Gerakan Permabudhi Menyelamatkan Bumi, kegiatan diselenggarakan oleh Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) bekerja sama dengan Kemenko PMK.
 
“Kita tidak tahu sudah berapa banyak mikro plastik yang menyusup ke darah kita, setiap hari kita menggunakan alat makan dan minum dari plastik,” ujar Muhadjir.
 
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh banyak negara di seluruh dunia.
 
Menurut Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional pada tahun 2022, terdapat timbunan sampah sekitar 35 juta ton yang 33,3 persen, di antaranya tidak terkelola, atau sekitar 11,7 juta ton. 
 
Persoalan itu ditengarai oleh tingginya jumlah penduduk beserta aktivitasnya yang tidak diiringi dengan pengelolaan sampah yang baik.
 
Lebih lanjut Muhadjir menyebutkan, paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan akhir harus ditinggalkan dan diganti dengan paradigma baru.
 
 
Menurut Muhadjir, paradigma baru sampah harus dilakukan dengan berbasis nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan, baik untuk energi, kompos, pupuk, maupun bahan baku industri.
 
Menko PMK pun mengapresiasi upaya Permabudhi yang turut mengatasi persoalan sampah plastik, dengan menciptakan alternatif pengelolaan sampah yang memiliki manfaat berlipat ganda. 
 
Eco-enzyme sendiri merupakan pemanfaatan sampah organik sebagai bahan baku yang dicampur dengan gula dan air. Proses fermentasinya akan menghasilkan gas O3 (ozon) dan cairan pembersih serta pupuk yang ramah lingkungan.
 
“Apapun usaha kita untuk menyelamatkan bumi itu sangat terpuji,” kata Muhadjir.
 
Upaya mengatasi persoalan limbah plastik yang dilakukan oleh Permabudhi bersama Kemenko PMK merupakan implementasi dari amanat Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 mengenai Gerakan Indonesia Bersih yang menjadi bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental.
 
 
Gerakan tersebut dilakukan untuk mendorong terciptanya etos kerja yang baik, gotong-royong antar berbagai pihak tanpa melihat latar belakang, dan memiliki integritas untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat, baik jasmani maupun rohani. Selanjutnya, hasil kegiatan itu akan dibawa oleh Permabudhi ke seluruh pelosok Indonesia.
 
Tampak hadir dalam agenda itu, Direktur Jenderal Bimas Buddha Kementerian Agama Supriyadi, Ketua Umum PP Permabudhi Philip K. Widjaja, Ketua Komunitas Eco Enzyme Indonesia Bersatu Letjen (Purn.) Sumarsono, serta Ketua Tim Penggerak Gerakan Permabudhi Menyelamatkan Bumi Pramana Winardi.***
 
 
 

Editor: Akram Marjuki

Tags

Terkini

Kenali Cara Penularan dan Gejala Penyakit Virus Nipah

Selasa, 26 September 2023 | 10:50 WIB

Wamenkes: Semua Orang Indonesia Punya Gen Diabetes

Senin, 18 September 2023 | 17:07 WIB

Keselamatan Pasien Tujuan Utama Pelayanan Rumah Sakit

Senin, 18 September 2023 | 10:16 WIB

Kasus DBD di Jakbar Cenderung Menurun

Kamis, 7 September 2023 | 09:46 WIB

Dukung Pemberian ASI Eklusif, bagi Ibu Bekerja

Selasa, 5 September 2023 | 09:24 WIB

Menko PMK: Limbah Plastik Mengancam Kelestarian Bumi

Senin, 4 September 2023 | 10:38 WIB
X